Home » » Bahaya tidur setelah sahur

Bahaya tidur setelah sahur

Written By RUMAH SEHAT IBNU MALKAN melayani terapi lebah, lintah, gurah, ruqyah, bekam hijamah, bio listrik, akupunktur, akupresure, diagnosa, pelatihan online on Rabu, 14 Juni 2017 | 01.08

۞﴾﴾﴾ Bahaya Tidur Sehabis Sahur ﴿﴿﴿۞
🔴Salah satu sunnah puasa adalah mengakhirkan sahur. Dalam
pelaksanaannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat
beliau hanya mengambil jarak sekira lima puluh ayat (sekitar 10-15
menit) menjelang Subuh. Praktis, generasi pertama umat Islam tersebut
tidak tidur setelah sahur.
🔴Bertolak belakang dengan sunnah mulia ini, di zaman sekarang
banyak muslim yang sahur satu jam atau 2 jam sebelum adzan Shubuh
kemudian tidur setelah sahur. Akibatnya, terkadang ketinggalan jamaah
shalat Subuh dan kehilangan berkah waktu pagi.
🔴Selain itu, ternyata tidur setelah sahur juga berbahaya bagi secara
medis. Bagaimana penjelasannya?
🔴Setelah mengkonsumsi makanan (termasuk sahur), sistem
pencernaan memerlukan beberapa waktu untuk mencerna dan menyerap
nutrisi yang ada di dalam makanan tersebut. Ketika seseorang tidur
setelah makan (sahur), apalagi dalam posisi terlentang, pencernaan
menjadi melambat atau sulit bekerja. Akibatnya, timbullah nyeri di ulu hati
dan panas yang menyebar ke dada dan tenggorokan karena meningkatnya
asam lambung.
🔴Selain itu, tidur setelah sahur juga bisa memicu terjadinya refluks.
Yakni makanan berbalik dari lambung ke kerongkongan. Semakin pendek
jarak waktu makan (sahur) dan tidur, kemungkinan terjadinya refluks
makin besar. Karena variabel penentu refluks ada dua yakni makanan
yang belum dicerna dan terpengaruh gravitasi saat tidur.
🔴Di antara tanda refluks adalah ketika seseorang terbangun dari tidur
setelah sahur ia merasakan kerongkongannya panas dan mulutnya terasa
pahit. Para dokter menyarankan jeda waktu antara makan dan tidur
adalah dua jam. Namun sunnah Rasulullah lebih lama lagi. Beliau dan
para sahabatnya biasa mengisi waktu setelah sahur dengan shalat atau
dzikir dan setelah Subuh berdzikir hingga matahari terbit. Untuk tidur
sejenak, mereka memilih waktu siang yang dikenal dengan istilah qailulah.
🔴Sedangkan bahaya jangka panjang, tidur setelah sahur dipercaya
meningkatkan resiko terkena stroke. Berdasarkan penelitian ditemukan
bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur
mempunyai risiko terendah terkena stroke. Sebaliknya, orang-orang yang
memiliki jeda paling singkat antara makan dan tidur memiliki resiko lebih
tinggi terkena stroke.
🔴Jika hasil studi medis dan penelitian menunjukkan demikian
bahayanya makan setelah sahur, kita jadi semakin yakin bahwa sunnah-
sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa membawa
kemaslahatan bagi umat manusia. Hal-hal ini juga semakin menguatkan
kebenaran Islam.
🔴Bagaimana caranya agar tidak tidur setelah sahur? Berikut ini cara
Rasulullah dan sahabat agar tidak tidur setelah sahur:
📑1. Mengakhirkan sahur
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan umatnya untuk
mengakhirkan sahur. Mengakhirkan sahur ini juga termasuk salah satu
sunnah puasa sehingga para sahabat pun melakukan hal yang sama.
Berapa jeda waktu antara makan sahur dan shalat Subuh?
Zaid bin Tsabit meriwayatkannya kepada kita:
ﺗَﺴَﺤَّﺮْﻧَﺎ ﻣَﻊَ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺛُﻢَّ ﻗُﻤْﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ . ﻗُﻠْﺖُ ﻛَﻢْ ﻛَﺎﻥَ ﻗَﺪْﺭُ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ
ﻗَﺎﻝَ ﺧَﻤْﺴِﻴﻦَ ﺁﻳَﺔً .
📃“Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Kemudian kami pun berdiri untuk menunaikan shalat. Kemudian
Anas bertanya pada Zaid, ”Berapa lama jarak antara adzan Shubuh dan
sahur kalian?” Zaid menjawab, ”Sekitar membaca 50 ayat”. (HR. Muslim)
🔴Dengan dekatnya waktu sahur dengan waktu Shubuh (terbit fajar),
selain mendapat keberkahan seperti disebutkan dalam hadits lainnya, juga
meminimalisir peluang untuk mengantuk. Sebaliknya, jika waktu sahur
dan waktu Shubuh masih berjam-jam, biasanya besar keinginan untuk
tidur.
📑2. Mengisi jeda waktu antara sahur dan Subuh dengan shalat dan
dzikir
🔴Seperti hadits di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para
sahabat beliau biasa mengisi waktu jeda antara makan sahur dan waktu
Shubuh dengan shalat, dzikir dan doa. Selain mendapatkan keutamaan
waktu sepertiga malam terakhir yang merupakan waktu mustajab untuk
berdoa, otomatis juga terhindar dari tidur.
📑3. Shalat Subuh berjamaah
🔴Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat beliau adalah
orang-orang yang paling rajin shalat berjamaah. Maka begitu tiba waktu
Shubuh, mereka (sudah) pergi ke masjid untuk menunaikan shalat Shubuh
berjamaah. Usai shalat berjamaah, mereka juga biasa berdiam diri di
masjid. Dzikirnya lama. Bahkan banyak pula yang baru selesai setelah
matahari terbit dan sekitar 10-15 menit kemudian menunaikan shalat
ba’da syuruq yang keutamaannya seperti pahala haji. Dan praktis, tidak
ada waktu tidur setelah sahur.

➖➖➖➖➖➖
۞ Allahu A'lam
ﺳﺒﺤﺎ ﻧﻚ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻭﺑﺤﻤﺪﻙ ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺃﻧﺖ ﺃﺳﺘﻐﻔﺮﻙ ﻭﺃﺗﻮﺏ ﺇﻟﻴﻚ
Tulis , amalkan dan dakwahkan ! Semoga kita dan saudara"kita,
mendapatkan faidah ilmu dan menjadi pembuka pintu hidayah dan
kebaikan bagi kita dan saudara kita. ﺁﻣِﻴﻦَ .

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Trima kasih atas komentarnya. Informasi whatshaat 085746950549

Whatsapp

facebook

twitter

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2016. RUMAH SEHAT IBNUMALKAN/LEBAH/LINTAH/AKUPUNTUR/AKUPRESUR/BEKAM/GURAH/RUQYAH/DIAGNOSA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger